BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejarah perkembangan ilmu sangat
penting untuk dipelajari oleh orang yang akan mempelajari suatu ilmu
tertentu,seperti ilmu geografi ini.Jika seseorang ingin mendalami suatu ilmu
maka agar ilmu tersebut bisa diketahui secara lebih intens maka peneliti atau
ilmuwan tersebut harus tahu terlebih dahulu apa sejarah dari ilmu yang akan dia
pelajari.Agar ilmuwan tersebut dapat mengambil kesimpulan dan dapat mempelajari
ilmu tersebut dengan benar serta mengetahui asal usul dari sebuah ilmu.Sehingga
tidak terjadi ketidakpahaman ketika seseorang telah mempelajari suatu ilmu.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana sejarah perkembangan
ilmu geografi?
2.Siapa saja yang ikut andil dalam
perkembangan ilmu geografi?
3.Apa saja contoh dari perkembangan
ilmu geografi?
4.Kapan perkembangan ilmu geografi
dimulai?
5.Dimana pertama kali ilmu geografi
berkembang?
C.Tujuan
1.Dapat mengetahui sejarah
perkembangan ilmu geografi
2.Dapat mengetahui siapa saja tokoh
yang berperan dalam geografi
3.Dapat mengetahui pertama kali ilmu
geografi berkembang
BAB
II
PEMBAHASAN
Geografi
adalah studi tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan
manusia diatas bumi.Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi)
dan graphien (menulis atau menjelaskan).Geografi juga merupakan nama judul buku
bersejarah pada subyek ini,yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios
Ptolemaios (abad kedua).Geografi lebih dari sekedar kartografi,studi tentang
peta.Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi,tapi juga
mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya.kadang diartikan dengan “lokasi
pada ruang”.Geografi mempelajari hal ini baik yang disebabkan oleh alam atau
manusia.Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi
itu.
Pada
awalnya bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif
menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi,dengan pemikir utamanya Thales
dari Miletus,Herodotus,Eratosthenes,Hipparchus,Aristotle,Dicaerchus dari
Mensana,Strabo, dan Ptolemy.Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan
karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru.Salah satu
tekniknya adalah periplus,deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis
pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai.Contoh pertamanya adalah Hanno
sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythrae,keduanya
selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai Laut
Merah dan Teluk Persi.
Pada
Zaman Pertengahan,bangsa Arab seperti Idirisi Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun
memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi.Dengan
perjalanan Marco Polo,geografi menyebar ke seluruh Eropa.Selama Zaman
Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk
mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat.Geographia Generalis oleh
Bernhardus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.
Setelah
abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan
menjadi bagian dari kurikulum di universitas.Selama lebih dari dua abad
kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak ditemukan.Terdapat hubungan
yang kuat antara geografi dengan geologi dan botani.Di barat,selama abad
ke-20,disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme
lingkungan,geografi regional,revolusi kuantitatif dan geografi kritis.
Determinisme
lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan
budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya.Penganut fanatic determinisme
lingkungan adalah Carl Ritter,Ellen Churchill,Semple dan Ellsworth
Huntington.Hipotesis terkenalnya adalah “iklim yang panas menyebabkan
masyarakat di daerah tropis menjadi malas” dan “banyaknya perubahan pada
tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas”.Ahli
geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi ini menjadi teori yang
berpengaruh.Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak
mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi(bahkan lebih
sering memaksa).Determinisme lingkungan banyak membuat malu geographer
kontemporer,dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan geographer dengan klaim
alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared Diamond).
Geografi
regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat.Ahli
geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang
suatu tempat,juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa
wilayah atau region.Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard
Hartshorne.
Revolusi
kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu
(sains),pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran
Sputnik.Revolusioner kuantitatif sering disebut “kadet angkasa”,menyatakan
bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji kesepakatan umum tentang
pengaturan keruangan suatu fenomena.Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari
ilmu alam dan dengan menggunakan matematika terutama statistika sebagai cara
untuk menguji hipotesis.Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan
sistem informasi geografis.
Walaupun
pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting dalam
geografi,tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas
positifisme.Yang pertama adalah munculnya geografi manusia.Dengan latar
belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi,ahli geografi manusia
seperti Yi-Fu Tuan,memfokuskan pada peran manusia dan hubungannya dengan
tempat.Pengaruh lainnya adalah geografi marxis,yang menerapkan teori sosial
Karl Marx dan pengikutnya pada geografi fenomena.David Harvey dan Richard Peet
merupakan geographer marxis yang terkenal.Geografi feminis,seperti pada
namanya,menggunakan ide dari feminisme pada konteks geografis.Arus terakhir
dari geografi kritis adalah geografi pos-modernis,yang mengambil ide teori
pos-modernis dan pos-strukturalis untuk menjelajahi konstuksi sosial dari
hubungan keruangan.
Geografer menggunakan empat pendekatan:
- Sistematis – Mengelompokkan pengetahuan geografis menjadi kategori yang kemudian dibahas secara global.
- Regional – Mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah tertentu atau lokasi di atas planet.
- Deskriptif – Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan populasinya.
4. Analitis
– Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut pada wilayah
geografis tertentu.
Istilah
geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke 1.
Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti
penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
para ahli geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai
peletak dasar pengetahuan geografi.Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu
Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwa geografi adalah suatu penyajian melalui
peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus
mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara
umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi nama ‘Atlas
Ptolomaeus’.
Menjelang
akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang
aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA
yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh
geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah
“Gen re de vie”. Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis
memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh
alam sekitarnya.
Sedangkan
posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat
membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya.
Kalau
kita perhatikan beberapa definisi/pengertian dan sejarah perkembangan dari
geografi tersebut, ternyata pengertian geografi selalu mengalami perkembangan.
Namun kalau kita kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak
ada kesamaan titik pandang. Kesamaan titik pandang tersebut adalah mengkaji
tentang:bumi sebagai tempat tinggal,hubungan manusia dengan
lingkungan(interaksi),dimensi ruang dan historis,pendekatannya
spasial(keruangan),ekologi(kelingkungan),dan regional(wilayah).
Zaman
Yunani merupakan zaman awal perkembangan ilmu geografi. Ilmu geografi ini
timbul karena usaha
untuk mengetahui dari mana atau asal usul dari negeri serta penduduk yang hidup pada zaman tersebut. Ilmu sejarah yang mempunyai seorang tokoh bernama Herodotus sebagai bapak sejarah, mengungkapkan bagaimana seluk beluk keadaan suatu tempat atau topografi serta menerangkan sebab terjadinya. Itulah mengapa Herodotus juga disebut sebagai bapak geografi. Dalam hal ini Herodotus membahas tentang lembah sungai Nil dengan tanahnya yang subur terutama pada daerah delta sungai Nil.
Eratosthenes (176-194 SM) memastikan bahwa bumi berbentuk seperti bola dengan ukuran-ukurannya secara detail. Setelah itu dibentuk susunan garis lintang serta garis bujur bola bumi untuk menentukan letak suatu lautan, negeri, serta tempat lain meskipun masih dalam model yang sederhana sehingga lahirlah peta. Dengan adanya perubahan pola cuaca dan perbedaan iklim maka disusun sistem permusiman berdasarkan garis lintang serta garis bujur tersebut iklim digolongkan menjadi beberapa macam.
Geografi di zaman Romawi
untuk mengetahui dari mana atau asal usul dari negeri serta penduduk yang hidup pada zaman tersebut. Ilmu sejarah yang mempunyai seorang tokoh bernama Herodotus sebagai bapak sejarah, mengungkapkan bagaimana seluk beluk keadaan suatu tempat atau topografi serta menerangkan sebab terjadinya. Itulah mengapa Herodotus juga disebut sebagai bapak geografi. Dalam hal ini Herodotus membahas tentang lembah sungai Nil dengan tanahnya yang subur terutama pada daerah delta sungai Nil.
Eratosthenes (176-194 SM) memastikan bahwa bumi berbentuk seperti bola dengan ukuran-ukurannya secara detail. Setelah itu dibentuk susunan garis lintang serta garis bujur bola bumi untuk menentukan letak suatu lautan, negeri, serta tempat lain meskipun masih dalam model yang sederhana sehingga lahirlah peta. Dengan adanya perubahan pola cuaca dan perbedaan iklim maka disusun sistem permusiman berdasarkan garis lintang serta garis bujur tersebut iklim digolongkan menjadi beberapa macam.
Geografi di zaman Romawi
Perkembangan
ilmu geografi yang diwariskan dari zaman Yunani ini melahirkan geografi kuno
yang dipelopori oleh Strabo (64 SM – 20M) yang menulis buku Geographia. Buku
tersebut berisi tentang uraian tentang dunia beserta isinya.
Tokoh lain yang berperan pada zaman ini adalah Ptolomeus yang membahas tentang aspek matematis dalam geografi dan kemudian menerapkannya pada peta dan lokasinya. Posidonius kemudian berusaha lebih teliti dari Eratothenes dalam menentukan keliling bumi yang akhirnya diperoleh ukurannya hanya berselisih 7000 mil dari ukuran sekarang.
Geografi abad pertengahan
Tokoh lain yang berperan pada zaman ini adalah Ptolomeus yang membahas tentang aspek matematis dalam geografi dan kemudian menerapkannya pada peta dan lokasinya. Posidonius kemudian berusaha lebih teliti dari Eratothenes dalam menentukan keliling bumi yang akhirnya diperoleh ukurannya hanya berselisih 7000 mil dari ukuran sekarang.
Geografi abad pertengahan
Di
belahan bumi Eropa pada masa ini mengalami masa gelap perkembangan ilmu
geografi hal ini disebabkan karena gambaran dunia yang berasal dari masa Yunani
yang mayoritas kafir tidak sejalan dengan apa yang ada dalam Al Kitab sebagai
kitab suci agama Kristen yang banyak dianut oleh bangsa-bangsa di Eropa.
Pandangan yang berkembang menganggap bahwa bumi tidaklah bulat, namun berbentuk
datar menyerupai cakram sehingga peta dirubah dengan kota Yerusalem sebagai
pusatnya.
Dilain pihak warisan terhadap pandangan geografi dari zaman Yunani kuno dikembangkan oleh berbagai universitas Islam dari Persia hingga Spanyol. Peta bumi dilengkapi dengan hasil kunjungan para pelancong dan saudagar yang menjelajah.
Ahli geografi Arab yaitu Al Idrisi (1099 – 1166) menyempurnakan pembagian daerah iklim bumi konsep Yunani. Tokoh lain yang berperan yaitu Ibnu Batuta (1304 – 1348). Seorang filsuf Arab yaitu Ibnu Khaldun (1332 – 1406) dengan buku geografi kesejarahannya dapat dipandang sebagai cikal bakal ilmu pengetahuan kemasyarakatan.
Dilain pihak warisan terhadap pandangan geografi dari zaman Yunani kuno dikembangkan oleh berbagai universitas Islam dari Persia hingga Spanyol. Peta bumi dilengkapi dengan hasil kunjungan para pelancong dan saudagar yang menjelajah.
Ahli geografi Arab yaitu Al Idrisi (1099 – 1166) menyempurnakan pembagian daerah iklim bumi konsep Yunani. Tokoh lain yang berperan yaitu Ibnu Batuta (1304 – 1348). Seorang filsuf Arab yaitu Ibnu Khaldun (1332 – 1406) dengan buku geografi kesejarahannya dapat dipandang sebagai cikal bakal ilmu pengetahuan kemasyarakatan.
Pada
zaman Renaisance buku Geographia karangan Ptolomeus mendorong bangsa Portugis
dan Spanyol menjelajah karena buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahsa
Latin. Kemudian disempurnakan peta sebelumnya dengan penemuan benua Amerika
oleh Colombus.
Pada Abad 17 dikenal tokoh Varenius yang membagi geografi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Geografi umum yang mencakup:
a. Terestrial yaitu pengetahuan tentang bumi beserta keseluruhannya,
b. Falakiah berupa hubungan dengan bintang-bintang sehingga muncul kosmografi,
c. Komparatif menjelaskan secara detail tentang bumi.
2. Geografi khusus meliputi:
Pada Abad 17 dikenal tokoh Varenius yang membagi geografi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Geografi umum yang mencakup:
a. Terestrial yaitu pengetahuan tentang bumi beserta keseluruhannya,
b. Falakiah berupa hubungan dengan bintang-bintang sehingga muncul kosmografi,
c. Komparatif menjelaskan secara detail tentang bumi.
2. Geografi khusus meliputi: